::Well, gotta know the enemy::

Moh. Farrah Aidid On 20 Agustus 2011



Ihsan Magazine - Pagi tadi saya menerima email dari seorang sahabat ,yang isinya sangat menggelitik saya untuk berbagi kepada banyak orang. Isinya adalah kutipan dari tulisan seorang penulis Pakistan yang cukup tenar namanya yaitu Dr Farrukh Saleem. Beliau dikenal sebagai kolumnis freelance Islamabad, dan juga adalah Direktur Eksekutif dari Pusat Riset dan studi Keamanan. Mungkin tidak ada yang baru dari tulisannya, akan tetapi karena disajikan dalam format yang sangat “merangsang”, jadilah tulisan tersebut sesuatu yang saya pikir cukup inspiring !
Judul tulisan adalah : “Why are Jews so powerful”, yang saya coba padankan dalam bahasa Indonesia menjadi, mengapa orang Yahudi sangat “powerful” ? Khusus kata powerful tidak saya Indonesiakan,dengan tujuan konotasinya menjadi tidak hilang atau berubah. Berikut ini adalah sebagian dari isi keseluruhan tulisannya yang cukup panjang itu.

Dipermukaan bumi ini, katanya hanya ada 14 juta orang Yahudi, 7 juta berdomisili di Amerika, 5 juta bermukim di Asia, sebanyak 2 juta tinggal di Eropa dan kira-kira sebanyak 100.000 orang berada di Afrika. Perbandingannya, kurang lebih menjadi 1 orang Yahudi berbanding 100 orang muslim yang hadir di dunia fana ini. Akan tetapi Orang Yahudi memiliki kekuatan yang 100 kali melebihi seluruh orang Muslim yang ada. Sangat menakjubkan, mengapa ya?
Albert Einstein, ilmuwan beken sepanjang sejarah; Sigmund Freud, bapaknya “psiko-analisis” ; Karl Marx, Paul Samuelson, “jago” nya makro eknomi pemenang hadiah nobel dan Milton Friedman, semua adalah orang Yahudi !

Tidak itu saja, berikut ini adalah beberapa lagi orang Yahudi yang kapasitas pengetahuannya telah menyumbangkan nilai tinggi dibidang kemanusiaan. Mereka antara lain adalah, Benjamin Rubin penemu jarum vaksin; Jonas Salk mengembangkan pertamakali vaksin polio ; Albert Sabin menyempurnakan vaksin polio ; Gertrude Elion menyumbangkan obat penghambat leukemia ; Baruch Blumberg memberikan vaksinasi untuk Hepatitis B; Paul Ehrlich menemukan treatment untuk penyakit sipilis ; Elie Metchnikoff pemenang nobel untuk banyak penyakit yang disebabkan oleh berbagai infeksi ; Bernard Katz, Nobel Prize untuk neuromuscular transmission ; Andrew Schally ahli endokrinologi ; AaronBeck penemu Cognitive Therapy ; Gregory Pincus mengembangkan pertama kali pil kontrasepsi ; George Wald pemenang hadiah nobel, ahli tentang mata manusia ; Stanley Cohen pakar embriologi dan Willem Kolff yang terkenal dengan mesin “kidney dialysis” nya.
Tercatat dalam rentang waktu 105 tahun, dari 14 juta orang Yahudi telah muncul sebanyak 150 orang pemenang hadiah nobel, sementara dari sebanyak 1.4 miliar orang muslim hanya ada 3 orang saja pemenang hadiah nobel, diluar dari hadiah nobel perdamaian.

Kenapa orang yahudi sangat powerful? Orang yang untuk pertama kalinya menemukan mikro prosesing chip adalah Stanley Mezor ; Leo Szilard menemukan dan sekaligus membangun “nuclear chain reactor” untuk pertama kali ; Peter Schultz menemukan kabel fiber optik ; Charles Adler menciptakan “traffic lights” ; Benno Strauss, stainless steel ; Isador Kisee, sound movie ; Emile Berliner, mikrofon telepon ; Charles Ginsburg, video tape recorder. Semua itu orang Yahudi.
Dibidang Niaga ? kita bisa lihat nama-nama Yahudi yang sukses menaklukkan dunia dengan merek-merek terkenalnya seperti Ralph Lauren (Polo) ; Levis Strauss (Levi’s Jeans) ; Howard Schultz (Starbuck’s) Sergey Brin (Google) ; Michael Dell (Dell Computers) ; Larry Allison (Oracle) ; Donna Karan (DKNY) ; Irv Robbins (Baskin & Robbins) dan Bill Rosenberg (Dunkin Donuts).
Di Media, kita mengenal nama-nama seperti Wolf Blitzer (CNN) ; Barbara Walters (ABC News) ; Eugene Meyer (Washington Post) ; Henry Grunwald (pemred Time) ; Katherine Graham (publisher Washington Post) ; Joseph Lelyveld (redaktur eksekutif New York Times) dan juga Max Frankel (NY Times).
Pernah dengar nama George Soros ? Yahudi yang menyumbangkan uangnya , tidak kurang dari 4 miliar US Dollar, hanya untuk membiayai para ilmuwan dan universitas serta lembaga pendidikan diseluruh dunia. Ada seorang lagi Yahudi bernama Walter Annenberg yang telah membangun ratusan perpustakaan dan menyumbangkan lebih kurang 2 miliar dolar untuk bidang pendidikan dan kemanusiaan.

Ini lagi, nama-nama orang terkenal yang mungkin saja kita tidak tahu bahwa mereka adalah semuanya orang Yahudi, seperti : Harrison Ford, George Burns, Tony Curtis, Charles Bronson, Sandra Bullock, Billy Crystal, Woody Allen, Paul Newman, Peter Sellers, Dustin Hoffman, Michael Douglas, Ben Kingsley, Kirk Douglas, Goldie Hawn, Cary Grant, William Shatner, Jerry Lewis dan Peter Falk.
Tidak usah heran, bila para bintang terkenal dari Hollywood itu adalah orang Yahudi, karena bahkan Hollywood sendiri sebenarnya dibangun oleh orang-orang Yahudi. Produser dan Direktur yang sukses di Hollywood antara lain adalah : Steven Spielberg, Mel Brooks, Oliver Stone, Aaron Spelling, Neil Simon, Andrew Vaina, Michael Man, Milos Forman, Douglas Fairbanks dan Ivan Reitman. Mereka itu semua adalah orang Yahudi.
Di dunia politik, kita semua tahu orang-orang Yahudi yang mencuat namanya seperti : Henry Kissinger, Alan Greenspan, Medeleine Albright, Caspar Weinberger, John Deutsch , Barry Gold Water, Maxim Litvinov (Menlu USSR), David Marshal (Chief Minister Singapura), Issac Isaacs (Gubernur Jenderal Australia), Benjamin Disraeli (budayawan/negarawan Inggris), Yevgeny Primakov (PM Rusia), Jorge Sampaio (Presiden Portugal) dan lain lain.
Nah, itu semua menunjukkan bagaimana orang Yahudi yang sangat “powerful”, pertanyaannya menjadi mengapa Orang Yahudi sangat “powerful” ? Banyak jawaban yang dapat diberikan, namun bila kita balik menjadi mengapa kita semua menjadi kurang “powerful”, jawaban sementara yang diberikan oleh Dr Farrukh Saleem adalah karena kita pada umumnya mengalami apa yang disebutnya sebagai “Lack of education” !

Ditambahkan oleh Dr Farrukh, kita ini tidak “producing knowledge”, kita juga tidak “diffusing knowledge” dan kita juga tidak “applying knowledge”, seperti yang dilakukan oleh Orang Yahudi ! Padahal, lanjutnya, masa depan adalah miliknya masyarakat yang berbasis “knowledge” !
Himbauan saya, terutama bagi generasi muda penerus dan harapan bangsa :”Belajar serta berjuanglah dan jangan pernah merasa bosan untuk belajar, karena masa depan adalah milik anda semua !”
Moh. Farrah Aidid On 6 Agustus 2011

Di antara bangsa-bangsa manusia, tidak ada bangsa yang sekuat ya'juj ma'juj, sekejam ya'juj ma'juj, dan sebanyak ya'juj ma'juj. Namun tidak disangka, bahwa kelak yang membebaskan mereka dari tembok kokoh Dzulqarnain adalah kalimat 'Insya Allah'.


Nabi Sulaiman a.s. lupa mengatakan "Insya Allah" saat mengatakan, "Malam ini aku akan menyetubuhi 60 atau 70 istriku sehingga mereka hamil. Lalu, setiap istriku melahirkan seorang anak lelaki yang akan menjadi mujahid penunggang kuda fisabilillah." maka ia pun gagal memiliki anak (Kisah Nabi Sulaiman ini terabadikan dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim)

Ketika malam itu beliau memang menyetubuhi 60 atau 70 istrinya, tetapi yang hamil hanya salah satu diantara istrinya. Bahkan anak yang dilahirkannya pun dalam keadaan tidak sempurna fisiknya. Dalam hal ini Rasulullah saw bersabda : "Kalau saja Nabi Sulaiman as mengucapkan insya Allah, niscaya mereka akan berjihad di jalan Allah sebagai penunggang kuda semuanya." (HR Bukhari dan Muslim)

Nabi Muhammad 'alaihi sholawat wassalam pernah ditanya oleh An-Nadhar bin Al-Harits dan `Uqbah bin Ani Mu'ith sebagai utusan kaum kafir Quraisy. Pertanyaan yang diajukan oleh kedua orang ini adalah : Bagaimana kisah Ashabul Kahfi ?, Bagaimana kisah Dzul Qarnain ?, dan Apa yang dimaksud dengan Ruh?.

Rasulullah saw bersabda kepada dua orang itu "besok akan saya ceritakan dan saya jawab.". Akan tetapi Rasulullah saw lupa mengucapkan "Insya Allah". Akibatnya wahyu yang datang setiap kali beliau menghadapi masalah pasti terputus selama 15 hari.

Sedangkan orang Quraisy setiap hari selalu menagih janji kepada Rasulullah saw dan berkata "Mana ceritanya? besok..besok..besok..". ketika itu Rasulullah saw sangat bersedih. Akhirnya Allah menurunkan wahyu surat Al-Kahfi yang berisi jawaban kedua pertanyaan pertama, pertanyaan ketiga berada dalam surat Al-Israa ayat 85.

Allah berfirman pada akhir surat Al-Kahfii :
"Janganlah kamu sekali-kali mengatakan, 'Sesungguhnya saya akan melakukan hal ini besok,' kecuali dengan mengatakan Insya Allah." (QS Al-Kahfi :23-24)


Sebuah kalimat yang sering kita sepelekan dan kita salah artikan tetapi orang yang paling mulia disisiNya, yang telah diampuni dosanya baik yang telah lalu dan yang akan datang pun ditegur oleh Allah swt karena lupa mengucapkan Insyaa Allah. Ada rahasia besar apa dibalik kalimat Insya Allah ?

Perhatikan petikan ayat diatas, di ayat tersebut Allah memerintahkan manusia ketika semua rencana sudah matang dan pasti janganlah mengatakan “Sesungguhnya aku akan mengerjakan besok” tetapi harus diikuti dengan ucapan Insya Allah.

Sebab ucapan “Sesungguhnya aku akan mengerjakan besok” adalah sebuah UCAPAN KEPASTIAN, keyakinan diri jika hal itu benar benar akan dilakukannya, BUKAN KERAGU-RAGUAN.

Benar,..............Insya Allah adalah penegas ucapan kepastian dan keyakinan. Bukan keragu-raguan. Dari situlah tubuh kita mengeluarkan semacam kekuatan dan kepasrahan total yang tidak kita sadari sebagai syarat utama tercapainya sebuah keberhasilan.

Manusia hanya berencana dan berikhtiar, Allah yang menentukan hasilnya. Manusia terlalu lemah untuk mengucapkan ‘pasti’, karena Allah sebagai sang pemilik tubuh ini dapat berkehendak lain.

Ingat baik baik !!!Jika kalian tidak yakin atau tidak dapat memastikan sebuah rencana, maka jangan pernah mengatakan Insya Allah, cukup katakan saja “Maaf, saya tidak bisa” atau “Maaf, saya tidak dapat menghadiri…”. (begitulah cara Allah membentuk mental tangguh generasi Pilih tanding)

Tetapi Bila pembaca situslakalaka yakin bisa melakukan rencana itu, maka katakanlah “Insya Allah”, niscaya kalian akan melihat sebuah ketentuan Allah sesuai dengan apa yang telah dijanjikan oleh-Nya.

"Mereka (Ya'juj & Ma'juj) berusaha untuk keluar dengan berbagai cara, hingga sampai saat matahari akan terbenam mereka telah dapat membuat sebuah lobang kecil untuk keluar. Lalu pemimpinnya berkata,'Besok kita lanjutkan kembali pekerjaan kita dan besok kita pasti bisa keluar dari sini."

Namun keesokkan harinya lubang kecil itu sudah tertutup kembali seperti sedia kala atas kehendak Allah. Mereka pun bingung tetapi mereka bekerja kembali untuk membuat lubang untuk keluar. Demikian kejadian tersebuat terjadi berulang-ulang.

Hingga kelak menjelang Kiamat, di akhir sore setelah membuat lubang kecil pemimpin mereka tanpa sengaja berkata, “Insya Allah, Besok kita lanjutkan kembali pekerjaan kita dan besok kita bisa keluar dari sini.”

Maka keesokan paginya lubang kecil itu ternyata masih tetap ada, kemudian terbukalah dinding tersebut sekaligus kegaibannya dari penglihatan masyarakat luar sebelumnya. Dan Kaum Ya’juj dan Ma’juj yang selama ribuan tahun terkurung telah berkembang pesat jumlahnya akan turun bagaikan air bah memuaskan nafsu makan dan minumnya di segala tempat yang dapat mereka jangkau di bumi."


Jika kaum perusak sekelas ya'juj dan ma'juj saja bisa berhasil meskipun tanpa sengaja mengucapkan Insya Allah, bagaimanakah halnya dengan kita. Apalagi jika disertai dengan kesadaran dan penuh kepastian mengucapkannya. Yakinlah, janji Allah SWT selalu benar, Dia-lah sebaik baik penepat janji. Sumber